Mereka yang
dulunya aktif mengikuti langkah kita ketika kita enggan makan, mencari kita
ketika kita sedang bermain di rumah tetangga, menggendong kita ketika kita
terjatuh dari sepeda, mencium dengan hangatnya ketika kita hendak terlelap,
menyuapi kita setiap harinya, mencubit kita ketika kita melukai teman, sadarlah
bahwa sekarang semua telah berbeda. Akankah mereka masih kuat untuk menggendong
kita? Masihkah mampu mengejar langkah kita? Dan masih pantaskah kita dicubit
karena tingkah nakal kita?
Ingin kembali ke
masa itu, bukan hanya untuk merasakan kembali bagaimana kita dimanja setiap
detiknya tapi lebih kepada kita ingin mengucapkan “Terima Kasih Ayah Ibu!”
setiap kali kita digendong ketika kita jatuh, disuap saat kita lapar dan
dimandikan setelah kita bermain bahkan ketika kita dicubit ketika kita nakal. Seperti
menyesali setiap langkah kaki yang ada, tanpa rasa bersyukur dan terima kasih
kepada 2 orang yang sangat berjasa ini. Keringat, uang, darah, bahkan separuh
hidupnya mereka pertaruhkan untuk kita. Dimana hati nurani ini ketika mereka
dengan sibuknya memikirkan masa depan kita tetapi kita mengabaikan langkah kaki
mereka yang semakin hari semakin melambat, tubuh dan raga mereka yang semakin
membungkuk dan seluruh kulitnya mulai keriput.
Tidak ada kata
terlambat untuk mengucapkan terima kasih dan maaf untuk semua khilaf kita
kepada mereka, bayangkanlah mereka yang sudah kehilangan waktunya. Sisakan
sedikit waktumu untuk mengucapkan terima kasih dan selamat tidur kepada mereka
ketika mereka hendak tidur dan selamat pagi ketika mereka bangun. Sepele
mungkin, tapi lebih sepadan daripada harta yang kita banggakan tapi tak
membahagiakan. Mereka hanya akan bahagia apabila kita masih menghormati dan
menghargai mereka selayaknya seorang yang telah memberikan ‘hidup’ kepadamu.
Bukan dengan seberapa banyaknya harta yang kamu miliki dan bukan dengan
seberapa tingginya jabatan yang kamu duduki tetapi dengan sedikit saja waktumu
untuk dengan tulus menemani dan berterima kasih di sisa hidup mereka yang
singkat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar