Sedikit berceloteh, melihat makin banyak
kalangan mengatasnamakan Tuhan pada perilaku dan penampilan luar seorang wanita.
Makin banyak orang yang merendahkan dan memandang sepele seorang wanita dari penampilannya.
Mengapa wanita? Ya, karena dewasa ini
wanita yang seperti menjadi budak judgement
bukan hanya dari laki-laki bahkan sesama wanita sendiri. Bahkan, saat ini penampilan luar menjadi harga jual tersendiri dalam
sebuah instansi, lingkungan social atau masyarakat, atau mungkin kadar pantas tidaknya
diterima dalam suatu lingkungan baru atau mungkin keluarga bagi seorang wanita.
Well, makin ramai produk berlabelkan ‘kesucian luar’ maka makin banyak orang
munafik di dunia.
Ada banyak pertanyaan:
“Apa bedanya wanita yang memakai rok
mini dengan yang selalu memakai celana atau rok panjang?”
“Apa bedanya wanita yang memakai busana
terbuka dengan yang tertutup?
“Apa bedanya wanita bertattoo dengan wanita
yang bersih dari segala bentuk ‘rajah’?
“Apa bedanya wanita yang memprofilkan
dirinya di social media dengan foto yang tertutup dengan yang tidak?”
“Apa bedanya wanita yang selalu mensertakanTuhan
pada statusnya dengan yang sering berbahasa dan berkata frontal?”
Bukankah ini hanya salah satu proses judgement? Dan mungkin bentuk-bentuk self-assesment yang sangat mencerminkan kebobrokan
cara berpikir orang yang melakukannya. Karena sesuatu yang hanya Nampak pada luar
atau awal perkenalan apalagi sekedar melihat saja tidak dapat dijadikan kesimpulan
pribadi seseorang. Dan yang jelas kita bukan orang yang selalu berada 24 jam
bersamanya dan salah seorang karib dekat yang selalu hadir sepanjang usianya,
bukan tidak mungkin kita tidak mengetahui beberapa alas an atau mungkin mengapa
dan bagaimana ia melakukannya saat itu.
Memang benar apabila salah satu penilaian
tentang pribadi seseorang dapat dilihat dari self-outsidenya, dan tak ada salahnya menilai! Ya benar, tapi jangan
jadikan penempilan luar sebagai kesimpulan pribadi seseorang, apalagi sebagai bahan
judgement dan pencelaan terhadap wanita
yang mungkin dinilai ‘rendah’ karena penampilan luarnya.
Lucunya, saat ini bukan hanya laki-laki
saja yang melakukannya tetapi wanita sendiri terkadang menilai sesamanya dengan
buruk tanpa memikirkan sebelumnya dan mungkin lupa bahwa tidak ada malaikat di dunia.
Jika dengan cepat menghakimi seseorang, pikirkanlah kembali. Apa benar saat kamu
diposisikan yang sama, dengan penampilan yang sudah ‘sopan’ tentunya tapi masih
dinilai rendah dan munafik oleh orang lain, jangan berbohong apabila kamu tidak
menjawab atau mungkin sekedar berkata dalam hati “Jangan Terlalu Cepat Menilai”?
Mari berkaca diri, jika memang saat ini
kamu tampak ‘baik’ dan dinilai ‘bermartabat’ di tengah kalanganmu ada baiknya untuk
tidak dengan segera menilai rendah seseorang
hanya dari penampilan luarnya. Lihatlah kembali pada perjalanan hidupmu, jangan
bertindak seperti seseorang yang tidak pernah melakukan dosa dan dengan santainya
berlaku seperti Tuhan lalu menghakimi orang lain. Sekedar berkata frontal
karena berbagai factor pun pasti pernah dilakukan secara tidak sengaja, is it
true? Jika kamu sadar kamu manusia, kamu pasti pernah melakukan dosa pantaskah kamu
bersembunyi dibalik sebuah harga karena penampilan ‘baik’mu lalu kemudian memandang
dan menilai rendah seseorang?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar